Sabtu, 01 Oktober 2016

Teori Kebidanan Menurut Ramona T Mercer

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar belakang
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawatan maternitas sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang diberikan dalam berbagai tindakan keperawatan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, post partum dan perawatan bayi baru lahir. Sebagai perannya sebagai perawat profesional, perawat maternitas perlu mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya adalah harus dapat mengintegrasikan model konseptual khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan maternitas.
Salah satu model konseptual keperawatan yang mendasari keperawatan meternitas adalah Maternal Role Attainment-Becoming a Mother yang dikembangkan oleh Ramona T. Mercer. Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan lingkungannya, Digunakan untuk mengidentifikasi tujuan bayi, memberikan bantuan terhadap bayi dengan pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada bayi yang tidak mampu untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu berinteraksi dengan bayi dan lingkungannya.
Konsep teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru lahir terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir masih sering terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi.
Berdasarkan hal di atas penulis tertarik untuk menyusun dan mengaplikasikan format pengkajian bayi baru lahir dengan pendekatan model konseptual Mercer.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah tentang Teori Kebidanan menurut Ramona T. Mercer.
C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Teori Kebidanan menurut Ramona T. Mercer.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Sejarah Teori Ramona T Mercer
Mercer adalah  seorang perawat yang sangat “concern” terhadap proses persalinan (Marriner-Tomey, 1989). Ia bekerja dengan pengaruh besar dari Reva Rubin yang merupakan Professor keperawatan maternitas pada Universitas Program Doktoral dimana Mercer melaksanakan studinya. Sejak tahun 1988 Mercer telah menerbitkan empat buku, dan lebih dari lima puluh lima artikel. Dalam teorinya Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Ia mengidentifikasi seorang wanita pada awal postpartum menunjukkan bahwa wanita akan lebih mendekatkan diri kepada bayi dibandingkan dengan melakukan tugasnya sebagai seorang ibu pada umumnya.(Fitramaya, 2008).
Mercer seperti ditulis Chalmers et al (1981) juga menjelaskan bahwa dukungan selama hamil akan memberi pengaruh baik pada keadaan berikut ini:
1.        Keterbatasan sosial seseorang.
2.        Kurangnya dukungan sosial.
3.        Minimnya “self esteem” diantara pada ibu.
Ada 2 pokok pembahasan dalam teori Mercer yaitu efek stress antepartum dan pencapaian peran ibu. Tujuan pembahasan Mercer adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya efek lingkungan dan dukungan sosial serta kurangnya kepercayaan diri ibu.

B.     Teori Ramona T. Marcer
Teori ini lebih menekan pada stress antepartum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, marcer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan:
1.      Efek stress Anterpartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di berikan adalah  memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan ibu.
Penelitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
1.      Hubungan Interpersonal
2.      Peran keluarga
3.      Stress anterpartum
4.      Dukungan social
5.      Rasa percaya diri
6.      Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Maternal role menurut mercer adalah bagaimana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri.

2.      Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi stress anterpartum.
Yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
a.       Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan bayinya.
b.      Ibu memerlukan sosialisasi
c.       Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya
d.      Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan - kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya.

3.      Empat tahapan dalam melaksanakan peran ibu menurut Mercer
a.       Anticipatory
Saat sebelum wanita menjadi ibu, dimana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajri segala sesuatu yang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
b.      Formal
Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi system social.
c.       Informal
Dimana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya
d.      Personal
Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu.
Sebagai bahan perbandingan, Reva Rubin menyebutkan peran ibu telah di mulai sejak ibu menginjak kehamilan pada masa 6 bulan setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah setelah bayi bayi lahir 3-7 bulan setelah dilahirkan.

4.      Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor –faktor sebagai berikut :
a.       Faktor ibu
1.      Umur ibu pada saat melahirkan
2.      Persepsi ibu pada saat melahirkan pertama kali
3.      Stress social
4.      Memisahkan ibu pada anaknya secepatnya
5.      Dukungan social
6.      Konsep diri
7.      Sifat pribadi
8.      Sikap terhadap membesarkan anak
9.      Status kesehatan ibu.

b.      Faktor bayi
1.      Temperament
2.      Kesehatan bayi

c.       Faktor-faktor lainnya
1.      Latar belakang etnik
2.      Status pekawinan
3.      Status ekonomi

5.      Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor pendukung :
a.       Emotional support
Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.
b.      Informational support
Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri
c.       Physical support
Misalnya dengan membantu merwat bayi dan memberikan tambahan dana
d.      Appraisal support
Ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dan pencapaiaan peran ibu
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran bidan yang di harapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Teori Ramona Mercer lebih menekan pada stress ante partum (sebelum melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, dimana seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap. Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal). Peran bidan yang di harapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiaan peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.

B.     Saran
Konsep kebidanan adalah ilmu penting bagi seorang bidan dalam melaksanakan tugasnya. Bidan seharusnya mengerti dan memahami konsep- konsep awal perkembangannya kebidanan serta peran fungsi bidan.
Adapun saran yang penulis berikan adalah :
1.      Diharapkan para pembaca makalah ini dapat memberikan saran dan praktik dalam pembuatan makalah ini.
2.      Hendaknya pembaca dapat mengambil hikmah  dari isi makalah ini sebagai salah satu acuan alternatif  dalam pembuatan makalah. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik dan saran para pembaca, akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini  bermanfaat, khususnya  bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.




DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, shinta, dkk. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta;  Graha Ilmu

Depkes RI. 1990. Perawatan Kebidanan Yang Berorientasi Pada Keluarga, Jakarta
Estiwidani Dwiana, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar